Berdasarkanuraian permasalahan lapangan dan kajian teoritis, maka tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) menganalisis perencanaan strategis sektor usaha mikro di Kota Batu ditinjau dari proses penyusunan dan konsistensi dalam implemen- tasinya kedalam rencana kerja tahunan; dan (2) merumuskan strategi dalam upaya mengatasi
Pestaadat Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2014 yang dilaksanakan mulai tanggal 15.s/d 22 juni 2014. Pameran atau expo erau tahun 2014 diadakan distadion rondong demang. Dinas perindagkop sebagai pembina industri kecil memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha untuk memamerkan produk-produk baik berupa kerajinan dan pangan.
RINGKASANEKSEKUTIF. Laporan kinerja Pusat Halal yang telah disusun ini bertujuan untuk melaporkan semua kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pusat Halal pada Tahun 2020 dengan mengacu pada Renstra LPPM 2016 ā 2020. Pusat Halal Universitas Pada Tahun anggaran 2020, Pusat Halal telah menyusun program kerja dan rencana anggaran belanja (RAB
saja Sehingga usaha peningkatan kualitas akan mampu mengurangi biaya produksi. Kelima, adanya suatu filosofi yang menganggap bahwa kualitas merupakan cara hidup (way of live).Setiap orang dalam perusahaan secara sukarela berpartisipasi dalam usaha-usaha peningkatan kualitas. 1. Definisi Mutu Pendidikan
Keanekaragamanyang telah ada pada bangsa Indonesia sejak dahulu kala, dapat dikatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Hal tersebut dapat dipandang dalam dua prespektif. Pertama, dari sudut pandang horizontal dimana fakta menunjukkan adanya satuan ā satuan sosial yang keberagamannya didasarkan pada adanya perbedaan suku bangsa, adat
nHEbD8.
Kebutuhan masyarakat sekarang ini semakin meningkat dalam berbagai hal. Peluang seperti ini bagi seorang Technopreneurship merupakan peluang yang sangat baik untuk mengembangkan usaha dan dapat juga menciptakan usaha baru yang mengembangkan perusahaannya. Berangkat dari perihal ini seorang Technopreneurship harus menganalisa pasar, mendesain, dan lain-lain, agar peluang-peluang ini terisi yang tidak kalah penting disamping kesiapan daya tarik dari berbagai hal produk, yang menjadi pemikat konsumen adanya beraneka macam kemasan atau packaging dapat meletakkan dan menyelemat bahkan menyimpan produk yang di produksi, sehingga menjadi daya pikat tersendiri bagi masyarakat sekarang ini. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 Nopember 2015 181 PERANAN PACKAGING DALAM MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI TERHADAP KONSUMEN Syukrianti Mukhtar, Muchammad Nurif Abstrak Kebutuhan masyarakat sekarang ini semakin meningkat dalam berbagai hal. Peluang seperti ini bagi seorang Technopreneurship merupakan peluang yang sangat baik untuk mengembangkan usaha dan dapat juga menciptakan usaha baru yang mengembangkan perusahaannya. Berangkat dari perihal ini seorang Technopreneurship harus menganalisa pasar, mendesain, dan lain-lain, agar peluang-peluang ini terisi yang tidak kalah penting disamping kesiapan daya tarik dari berbagai hal produk, yang menjadi pemikat konsumen adanya beraneka macam kemasan atau packaging dapat meletakkan dan menyelemat bahkan menyimpan produk yang di produksi, sehingga menjadi daya pikat tersendiri bagi masyarakat sekarang ini. Kata kunci Produk, Packaging, Konsumen Kemasan atau packaging adalah suatu wadah yang menempati suatu barang agar aman, menarik, mempunyai daya pikat dari seorang yang ingin membeli suatu produk. Dapat juga menjadi media komunikasi antara produsen dengan calom konsumen, sehingga didalam desain kemasan tercantum informasi-informasi yang harus diketahui oleh calon konsumen, agar calon konsumen merasa tidak asing dengan produk yang di kemas. Semakin lengkap informasi yang tertera dikemasan persepsi dari calon pembeli semakin tau dan meyakinkan terhadap produk yang di jual yang akan dibelinya. Pada mulanya fungsi kemasan hanya sebatas untuk melindungi barang dan mempermudah waktu membawanya agar tidak rusak sampai tujuan. Dengan ada kemasan, konsumen mendapat layanan dalam menyelamatkan barang yang dibeli dan mempunyai jaminan yang ada kepuasan tersendiri dari barang produk yang akan menjadi milik dirinya, yang akhirnya terselamatkan dari hal yang tidak diharapkan selama di perjalanan sampai tujuan. Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin kompleks barulah terjadi penambahan nilai-nilai fungsional dan peranan kemasan dalam pemasaran mulai di akui sebagai satu kekuatan utama dalam persaingan pasar. Syukrianti dan Muchammad Nurif - 182 jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 Nopember 2015 PERANAN PACKAGING Peranan kemasan lambat laun semakin memikat para konsumer ini dirasakan mulai kelihatan tahun 1950-an, saat ini terutama di Indonesia banyak bermunculan toko swalayan, dimana kemasan harus ādapat menjualā produk di rak-rak toko. Tetapi disaat itupun kemasan hanya berfungsi sekedar memberikan informasi kepada konsumen tentang apa isi dalam kandungan didalam kemasan tersebut. Baru pada tahun 1980-an dimana persaingan dalam dunia usaha semakin tajam dan kalangan produsen saling berlomba untuk merebut perhatian calon konsumen, bentuk dan model kemasan dirasakan sangat penting peranannya dalam strategi pemasaran. Disitulah kemasan harus mempu menarik perhatian, menggambarkan keistimewaan produk untuk menghimbau agar calon konsumen tertarik. Pada saat inilah kemasan mengambil alih tugas penjualan pada saat jual beli terjadi. Di masa era globalisasi sekarang ini packaging semakin meningkat perkembangannya, misal untuk membawa produk-produk yang bernilai kapasitas besar dan memiliki produk bernilai teknologi tinggi seperti alat berat, mobil, perangkat peralatan bernilai elektronik. Packagingnya pun memiliki nilai tinggi demi menyelamatkan produk tidak rusak, sampai perihal limbah-limbah packaging pun bisa dimanfaatkan untuk produk yang mempunyai nilai tinggi dan seni tinggi yang tepat guna, banyak diminati oleh para calon konsumen. Kemasan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2000537 berarti hasil mengemas/bungkus pelindung barang dagangan. Kemasan atau packaging adalah ilmu, seni dan teknologi yang bertujuan untuk melindungi sebuah produk saat akan dikirim, disimpan atau dijajakan atau bisa juga suatu proses produksi yang bertujuan untuk mengemas. Menurut Widiatmoko 200720 bahwa secara hakiki packaging merupakan upaya manusia untuk mengumpulkan sesuatu yang berantakan kedalam suatu wadah serta melindunginya dari gangguan cuaca. Menurut Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasnova 2006 menyatakan kata ākemasanā mengimplementasikan hasil akhir dari proses mengemas. Menurut Cenadi 2000 menyatakan kemasan dapat didefinisikan 183 ā Peranan Packaging dalam Meningkatkan Hasil Produksi .......... jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 Nopember 2015 sebagai kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus suatu produk. Kemasan meliputi tiga hal yaitu 1. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan manfaat. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan material yang tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca dan kondisi perjalanan. 2. Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk lain. 3. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan penghasilan atau omset perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Dengan kemasan yang menarik akan memikat perhatian konsumen untuk membeli produk. Selain itu, kemasan juga mengurangi kemungkinan kerusakan produk dan memberikan kemudahan dalam pengiriman. Menurut Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasnova 2006 menyatakan mengemas adalah tindakan membungkus atau menutup suatu barang. Definisi lain yang diungkapkan oleh Kothler dan Amstrong 2007 adalah kegiatan merancang desain dan memproduksi wadah atau pembungkus produk. Menurut Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasovec 2006 menyatakan desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengkaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipologi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan . Desain kemasan berlaku untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengelarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk dipasar. Sedangkan menurut Bhakti 2001 dalam Natadjaja 2002 menyatakan kemasan seharusnya merupakan kesan singkat dari citra produk yang ingin disampaikan oleh pabrik, dan kemasan tersebut haruslah terpadu dengan fungsi produk. Desain kemasan memerlukan banyak pemikiran dan tentu saja bukansuatu hal yang mudah. Yang paling penting, kemasan menggambarkan merk di mata konsumen, dan bila orang mengingat merk tersebut mereka menghayalkan kemasan tersebut, dalam hal seperti ini sampai dengan yang menghasilkan penjualan. Syukrianti dan Muchammad Nurif - 184 jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 Nopember 2015 FUNGSI KEMASAN Direktorat Jenderal Pengelolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementrian Pertanian Republik Indonesia 2012 menginformasikan secara umum fungsi kemasan adalah 1. Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, benturan serta kontaminasi kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk. 2. Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui merk yang tertera pada kemasan. 3. Meningkatkan efisiensi, seperti memudahkan proses penghitungan pengiriman dan penyimpanan produk. Rahmatillayev Nurnatjon menyatakan kemasan produk adalah bagian penting keamanan produk makanan. karena, kemasan yang baik melindungi produk dari kerugian dan kerusakan sementara menjaga kualitas produk di dalamnya, yang bisa di pengaruhi oleh perubahan iklim, penyimpanan dan penanganan yang tidak benar. Ini adalah penggunaan dan tujuan primer dari kemasan yang lebih focus pada menyampaikan kualitas keamanan. Natadjaja 2002 menyatakan bahwa fungsi kemasan lebih dari fungsi teknis. Kemasan justru harus berfungsi sebagai āAmbasadorā atau āDuta Besarā yang mewakili total konsep suatu produk atau jasa. Menurut Kotler dan Amstrong 2001 sudah menjadi kebiasaan lama, fungsi utama pembungkus adalah memuat dan melindungi produk. Saat ini, banyak factor yang membuat kemasan menjadi alat pemasaran yang penting. Persaingan meningkat dan berlimpah ruahnya produk di rak took eceran mengharuskan kemasan menampilkan berbagai tugas pemasaran yaitu, mulai dari menarik perhatian, menjelaskan produk, hingga membuat penjualan Kemasan yang baik adalah kemasan yang mampu melindungi isi produk dengan maksimal dan mampu menyediakan informasi lengkap tentang produk bagi konsumen. Informasi produk sangat penting bagi konsumen, jika konsumen masih 185 ā Peranan Packaging dalam Meningkatkan Hasil Produksi .......... jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 Nopember 2015 salah menggunakan produk karena informasi tidak tertera jelas pada kemasan, maka tindakan hukum perlu dilakukan karena ada undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Dikti. LABEL Menurut Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasovec 2006 label biasanya terbuat dari kertas atau film plastic dengan atau tanpa tambahan perekat, label dapat mencakup keseluruhan kemasan atau hanya setempat saja. Satu bentuk kemasan fleksibel adalah film yang dapat disusut regangkan yang digunakan sebagai label. Material tersebut ketika diaplikasikan pada kemasan dengan pemanasan, meregang mengikuti bentuk kontur benda yang dilapisinya. Kontainer plastic, botol kaca, kaleng dan struktur kaku lainnya dapat dilapisi dengan kemasan fleksibel ini. Label dapat bervariasi mulai dari tanda pengenal produk yang sederhana hingga grafik rumit yang merupakan bagian dari kemasan. Label menampilkan beberapa fungsi. Pada tingkatan paling akhir, label mengidentifikasi produk atau merk. Label juga menjelaskan beberapa hal mengenai produk, siapa yang membuatnya, dimana dibuat, pakan dibuat, isinya, bagaimana produk tersebut digunakan dan bagaimana menggunakannya dengan aman. DESAIN KEMASAN SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI Desain kemasan selain untuk memberikan daya tarik dari sisi visual tentunya desain kemasan harus menjadi media komunikasi antar produsen dengan calon konsumen, sehingga dalam desain kemasan harus tercantum informasi-informasi yang harus diketahui oleh calon konsumen sehingga calon konsumen merasa tidak asing dengan produk yang dikemas. Perlu diketahui juga bahwa semakin lengkap informasi yang tercantum dalam kemasan semakin pula memberikan persepsi yang lebih baik kepada produk. Yang harus dicantumkan dalam desain kemasan sebagai berikut ļ· Nama Produk/Nama Makanan ļ· Komposisi/Daftar Ingredients ļ· Isi/Netto Syukrianti dan Muchammad Nurif - 186 jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 Nopember 2015 ļ· Nama dan Alamat Pabrik/Importer ļ· Nomor BPOM/PIRT ļ· Info Halal ļ· Kode Produksi ļ· Tanggal Kadaluarsa ļ· Petunjuk cara penyimpanan ļ· Petunjuk cara penggunaan ļ· Nilai Gizi FUNGSI KEMASAN Hermawan Kartajaya, seorang pakar di bidang pemasaran mengatakan bahwa teknologi telah membuat packaging berubah fungsi, dulu orang bilang āPackaging protects what it sells Kemasan melindungi apa yang dijualā. Sekarang, āPackaging sells what it protects Kemasan menjual apa yang dilindungiā. Dengan kata lain, kemasan bukan lagi sebagai pelindung atau wadah tetapi harus dapat menjual produk yang dikemasnya. Perkembangan fungsional kemasan tidak hanya berhenti sampai di situ saja. Sekarang ini kemasan sudah berfungsi sebagai media komunikasi. Misalnya pada kemasan susu atau makanan bayi seringkali dibubuhi nomor telepon toll-free atau bebas pulsa. Nomor ini bisa dihubungi oleh konsumen tidak hanya untuk complain, tetapi juga sebagai pusat informasi untuk bertanya tentang segala hal yang berhubungan dengan produk tersebut. Kemasan juga dapat berfungsi untuk mengkonsumsikan suatu citra tertentu. Contohnya, produk-produk makanan Jepang. Orang Jepang dikenal paling pintar membuat kemasan yang bagus. Permen Jepang sering kali lebih enak dilihat dari pada rasanya. Mereka berani menggunakan bahan-bahan mahal untuk membungkus produk yang dijual. Walaupun tidak ada pesan apa-apa yang ditulis pada bungkus tersebut, tapi kemasannya mengkomunikasikan suatu citra yang baik. Semua produk yang dijual di pasar swalayan harus benar-benar direncanakan kemasannya dengan baik. Karena produk dalam kategori yang sama akan diletakkan pada rak yang sama. Jika produsen ingin meluncurkan suatu produk baru, salah satu tugas yang penting adalah membuat kemasannya stands out, lain daripada yang lain dan unik. Kalau tidak 187 ā Peranan Packaging dalam Meningkatkan Hasil Produksi .......... jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 Nopember 2015 terkesan berbeda dengan produk lain, maka produk baru itu akan ātenggelamā. Sebelum mencoba isinya, konsumen akan menangkap kesan yang dikomuniksikan oleh kemasan. Dengan demikian kemasan produk baru tersebut harus mampu āberaduā dengan kemasan produk-produk lainnya Hermawan Kertajaya, 1996. FAKTOR-FAKTOR DESAIN KEMASAN Kemasan yang baik dan akan digunakan semaksimal mungkin dalam pasar harus mempertimbangkan dan dapat menampilkan beberapa factor, antara lain sebagai berikut. 1. Faktor Pengamanan Kemasan harus melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya cuaca, sinar matahari, jatuh, tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain. Contohnya, kemasan biscuit yang dapat ditutup kembali agar kerenyahannya tahan lama. 2. Faktor Ekonomi Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. Contohnya, produk-produk refill atau isi ulang, produk-produk susu atau makanan bayi dalam karton, dan lain-lain. 3. Faktor Pendistribusian Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau pengecer sampai ke tangan konsumen. Ditingkat distributor, kemudahan penyimpanan dan pemajangan perlu dipertimbangkan. Bentuk dan ukuran kemasan harus direncanakan dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak sampai menyulitkan peletakan di rak atau tempat pemajangan. 4. Faktor Komunikasi Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan produk, citra merk, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat. Misalnya, karena bentuk kemasan yang aneh sehingga produk tidak dapat ādiberdirikanā, harus diletakkan pada Syukrianti dan Muchammad Nurif - 188 jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 Nopember 2015 posisi ātidurā sehingga ada tulisan yang tidak dapat terbaca dengna baik, maka fungsi kemasan sebagai media komunikasi sudah gagal. 5. Faktor Ergonomi Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau dipegang, dibuka dan mudah diambil sangatlah penting. Pertimbangan ini selain mempengaruhi bentuk dari kemasan itu sendiri juga mempengaruhi kenyamanan pemakai produk atau konsumen. Contohnya, bentuk botol minyak goring Tropical yang pada bagian tengahnya diberi cekungan dan tekstur agar mudah dipegang dan tidak licin bila tangan pemakainya terkena minyak. 6. Faktor Estetika Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merk atau logo, ilustrasi, huruf, tata letak atau layout, dan mascot. Tujuannya adalah untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal. 7. Faktor Identitas Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, memiliki identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk yang lain. 8. Faktor Promosi Kemasan mempunyai peranan penting dalam bidang promosi, dalam hal ini kemasan berfungsi sebagai silent sales person. Peningkatan kemasan dapat efektif untuk menarik perhatian konsumen-konsumen baru. 9. Faktor Lingkungan Kita hidup di dalam era industry dan masyarakat yang berpikiran kritis. Dalam situasi dan kondisi seperti ini, masalah lingkungan tidak dapat terlepas dari pantauan kita. Trend dalam masyarakat kita akhir-akhir ini adalah kekhawatiran mengenai polusi, salah satunya pembuangan sampah. Salah satunya yang pernah menjadi topic hangat adalah styrofoom. Pada tahun 1990 organisasi-organisasi lingkungan hidup berhasil menekan perusahaan Mc Donald untuk mendaur ulang kemasan-kemasan mereka. Sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan kemasan-kemasan yang 189 ā Peranan Packaging dalam Meningkatkan Hasil Produksi .......... jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 Nopember 2015 ramah lingkungan environmentally friendly, dapat didaur ulang recyclable atau dapat dipakai ulang reuseable. RAGAM KEMASAN Ada beberapa bahan yang digunakan dalam pembuatan kemasan, diantaranya adalah kemasan dari kertas, kemasan dari kayu, dan kemasan dari plastic. a. Kemasan Kertas Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yang pertama sebelum ditemukannya plastic dan aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastic dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh dan penggunaannya yang luas. Selain sebagai kemasan, kertas juga berfungsi sebagai media komunikator dan media cetak. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas bahan pangan adalah sifatnya yang sensitive terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan. b. Kemasan Kayu Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia, dan secara tradisional digunakan untuk mengemas berbagai macam produk padat seperti barang antik dan emas, keramik, dan kain. Kayu adalah bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di negara-negara yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini penyediaan kayu untuk pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan masalah karena makin langkahnya hutan penghasil kayu. Desain kemasan kayu tergantung pada sifat dan berat produk, kontruksi kemasan, bahan kemasan dan kekuatan kemasan, dimensi kemasan, metode dan kekuatan. Penggunaan kemasan kayu baik berupa peti, tong kayu atau palet sangat umum di dalam transportasi berbagai komoditas dalam perdagangan internasional. Pengiriman produk kerajinan seperti keramik sering di bungkus dengan peti kayu agar dapat melindungi keramik dari resiko pecah. Syukrianti dan Muchammad Nurif - 190 jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 Nopember 2015 Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier untuk melindungi kemasan lain yang ada di dalamnya. c. Kemasan Plastik Beberapa jenis kemasan plastic yang dikenal adalah polietilen, polipropilen, polyester, nilon dan vinil film. Jenis plastic yang banyak digunakan untuk berbagai tujuan 60% dari penjualan plastic yang ada di bumi kemasan adalah polistiren, Polopropilen, Polivinil Klorida, dan Akrilik. KESIMPULAN 1. Kemasan berfungsi sebagai melindungi produk dalam perjalanan dari produsen ke konsumen. 2. Kemasan dapat meningkatkan laba perusahaan, tentu dengan membuat kemasan yang menarik dan berkualitas. 3. Kemasan suatu identitas yang lebih efektif, dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing, karena kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya. 4. Kemasan suatu komunikasi secara langsung secara otomatis dipahami dan suatu pikat secara langsung tanpa promosi tanpa menekan biaya dan waktu. 5. Kemasan suatu yang menimbulkan rasa senang yang menciptakan rasa simpati dan rasa tersendiri. 6. Kemasan merupakan satu solusi untuk menarik perhatian konsumen karena berhadap langsung dengan konsumen, seiring dengan perkembangan jaman dan meningkatnya persaingan. 7. Fungsinya kemasan yang dulunya hanya sebagai wadah atau pelindung, berubah menjadi alat jual yang menciptakan citra kepada produk yang di jual. 191 ā Peranan Packaging dalam Meningkatkan Hasil Produksi .......... jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 Nopember 2015 DAFTAR PUSTAKA Cangara, Hafied. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta Raja Grafindo Persada Cenadi, Christine S. 1999. Elemen-Elemen dalam Dasar Komunikasi Visual. Jurnal Nirmala Universitas Kristen Petra Surabaya. Cenadi, Christine Suharto, Peranan Desain Kemasan dalam Dunia Pemasaran. Jurnal Nirmala Januari 2000 92-103 Christy, Priscilla. 2014. Pengaruh Desain Kemasan Packaging pada Impulsive Buying. Yogyakarta Universitas Atma Jaya Gobe, Marc. 2005. Emotional Branding. Jakarta Erlangga Herudiyanto, Marleen S. 2008. Teknologi Pengemasan Pangan. Bandung Widya Padjadjaran. Iwan Wirya. 1999. Kemasan yang Menjual. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama. Julianti. E. dan Nurminah. M. 2006. Teknologi Pengemasan. Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian. Universitas Sumatra. Kartajaya, Hermawan. 1996. Marketing Plus 2000 Siasat Memenagkan Persaingan Global. Jakarta Gramedia Klimchuk, Marianne Rosner dan Krasovec, Sandra A. 2007. Desain Kemasan Perencanaan Merek Produk yang Berhasil Mulai dari Konsep sampai Penjualan. Jakarta Erlangga Kotler, Philip. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta Prenhallindo. M. A., Morissan. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta Ramdina Prakasa. Muharam, Ashari Satrio. 2010. Analisis Pengaruh Desain Kemasan Produk dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya pada Minat Beli Konsumen. Semarang Universitas Diponegoro. Rosner, Klimchuk Marianne dan Sandra A. Krasovec. 2002. Desain Kemasan. Jakarta Erlangga. Sunyoto, Danang. 2013. Perilaku Konsumen Panduan Riset Sederhana untuk Mengenali Konsumen. Yogyakarta Caps Publishing. Wirya, Iwan. Kemasan yang Menjual. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama. 1999. ... Selain desain grafis, struktur desain yang meliputi bentuk, ukuran dan material memiliki persepsi yang cukup mempengaruhi terhadap keputusan pembelian Willy & Nurjanah, 2019. Kemasan merupakan suatau identitas yang lebih efektif, dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing, karena kemasaran merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya Mukhtar & Nurif, 2015. Apriyanti, 2018 salah satu sarana untuk mempromosikan produk adalah kemasan. ...Rahmat RahmatAnastasia AnastasiaDunia bisnis akan selalu dihadapkan dengan perubahan, ini disebabkan oleh banyak faktor seperti tingginya daya saing antar perusahaan dan tingginya kemauan masyarakat akan perubahan produk agar bisa semakin praktis untuk digunakan.. Sebuah perusahaan harus bisa mengikuti perkembangan zaman, salah satu caranya yaitu dengan melakukan pengembangan kemasan. UMKM Kopi 919 adalah sebuah bisnis yang terletak di Perumahan Buludatu Blok B Kemasan yang digunakan UMKM 919 masih sangat kuno dan terkesan ketinggalan zaman sehingga peneliti akan mengembangkan kemasannya yang meliputi 5 aspek penting yaitu bentuk kemasan, bahan kemasan, warna, font dan merek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses tahapan pengembangan produk pada Kopi 919 dan juga menciptakan kemasan kopi yang sedang trend dengan menggunakan aplikasi canva. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih empat bulan yaitu dari bulan April 2022 hingga Agustus 2022 dan melalui 3 tahap prosedur penelitian yaitu penciptaan ide kemasan, penyaringan ide dan pengembangan kemasan. Penelitian ini menggunakan jenis data berupa data kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi pengamatan, interview wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa standing pouch berbahan aluminium foil adalah kemasan yang cocok untuk kopi bubuk dan disukai oleh masyarakat. Selain itu, masa penyimpanan, logo/merek, berat bersih dan komposisi adalah informasi yang dibutuhkan masyarakat serta warna yang cocok untuk produk kopi bubuk adalah coklat dan hitam.... It was felt that it began to appear in the 1950s, at this time, especially in Indonesia, many supermarkets were popping up, where packaging had to be able to sell products on store shelves. But at that time the packaging only served to provide information to consumers about what was inside the package [21]. Analysis of packaging design that complied with food safety and quality, there were several differences between the previous cassava chip packaging and the proposed design, namely the addition of a logo to the packaging design, and changes in the shape of the packaging. ...Azwar Harahap Muhammad ZakariaSyukriah SyukriahMeutia FadillaPackaging serves as a food storage system that protects food and goods from natural processes and facilitates ease of transportation. This study aimed to address the problems related to cassava chip packaging, such as inappropriate sizes and packages that are prone to breaking, by applying Quality Function Deployment QFD in designing packaging that meets food safety and quality. Through interviews with customers, the study confirmed the existence of packaging problems and the dissatisfaction expressed by customers regarding the product packaging. QFD was employed to determine consumer needs and desires for a product design that conforms to quality characteristics and technical requirements. The study also used a consumer assessment questionnaire to identify the most important product attributes and design requirements that meet consumer expectations. The study found that rectangular packaging shapes, bright colored primary packaging colors, polypropylene plastic packaging materials, the location of the logo on the packaging in the middle of the package square, four, light color, and an image of sweet potato chips on the logo are factors that influence product packaging design that meets food safety and quality. This study's findings can be useful for practitioners and researchers in designing packaging that meets consumer expectations, as well as for promoting food safety and quality.... Kemasan memiliki peran penting dalam menjaga kualitas produk dan meningkatkan pemasaran produk. Kemasan yang baik adalah kemasan yang mampu melindungi dan menyediakan informasi tentang produk bagii konsumen Fibrianti, 2019;Mukhtar et al., 2015. Sejalan dengan perubahan gaya hidup konsumen yang saat ini kearah self services, pengemasan berperan sebagai media promosi yang dapat mengurangi biaya promosi Elisabeth, 2017. ...Rina HeldiyantiIdiatul Fitri Danasari Siska ItaNi Made Wirastika SariKelompok Wanita Tani Al-Ummahat merupakan salah satu kelompok wanita produktif yang menghasilkan berbagai macam produk olahan pangan, tetapi masih terkendala dalam masalah pengemasan produk. Salah satu produk unggulannya yang perlu mendapat perhatian adalah minyak kelapa. Minyak kelapa produksi KWT ini mempunyai potensi yang besar untuk memasuki pasar modern namun dari segi pengemasan masih belum layak karena dilakukan menggunakan botol plastik dan botol kaca bekas. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pengemasan minyak kelapa tradisional kepada anggota kelompok KWT Al-Ummahat, sehingga tercipta minyak kelapa yang mempunyai nilai jual dan daya tarik. Metode pengabdian yang digunakan yaitu diawali dengan survei lokasi untuk meninjau kondisi dan permasalahan yang sedang dihadapi KWT. Setelah mendapatkan permasalahan kegiatan pengabdian dilanjutkan dengan memberikan sosialisasi melalui presentasi, demonstrasi , praktik pengemasan dan evaluasi. Luaran kegiatan dari pengabdian ini yaitu berupa minyak kelapa tradisional yang telah dikemas menggunakan botol polyethylene terephthalate PET. Minyak kelapa yang telah dimasukkan kedalam botol kemasan kemudian diberikan label dengan infromasi lengkap seperti merk, komposisi, alamat dan kontak produsen, serta masa simpan produk. Produk yang telah dikemas dan dilabeli selanjutnya siap untuk dipasarkan baik secara offline pada pasar modern maupun secara online dengan target pasar yang lebih luas. Melalui pelatihan pengemasan anggota mampu menjadikan produk lebih menarik dengan kemasan yang tepat dan informasi produk, sehingga siap untuk dipasarkan.... Kemasan sekunder yang digunakan pada Sirup Jeniper adalah kertas karton tipis yang memiliki volume 1396,5 cm 3 . Kemasan ini dinilai kurang kokoh, mudah menyerap air karena sangat dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan, dan kurang mampu menahan produk berat seperti sirup Mukhtar dan Nurif, 2015. ...... Kemasan yang menarik harus dirancang dan dibuat sebaik mungkin. Kemasan yang baik adalah kemasan yang mampu melindungi isi produk dengan maksimal dan mampu menyediakan informasi lengkap tentang produk bagi konsumen [10]. Apalagi kondisi demografi Desa Putrapinggan berada sangat dekat dengan objek wisata Pantai Pangandaran, yang berarti dapat menyediakan something to buy sebagai salah satu potensi desa wisata [11]. ...Agi RosyadiDede Arif RahmaniCindera Syaiful NugrahaEdi Ganda PermanaPelatihan perbaikan kemasan produk olahan pisang dalam bentuk keripik dengan varian manis dan original ini bertujuan untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan baru kepada produsen. Selama ini mereka mengemas keripik pisang dengan plastik ditutup menggunakan staples dan diberi label kertas berisi gambar dan merek hasil fotocopy. Perbaikan kemasan membuat produk lebih aman dan memiliki nilai jual yang tinggi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode presentasi berbagai alternatif kemasan produk dan praktik untuk memberikan pengalaman langsung kepada para pelaku UMKM, setelah itu dilakukan evaluasi untuk mengamati hasil praktik. Di akhir kegiatan, tim pelaksana mengumpulkan tanggapan peserta dan mereka berharap kegiatan tersebut dapat terus meningkatkan kualitas Gede Sudika MangkuNi Putu Rai YuliartiniI Nengah SuarmanayasaMuhamad Jodi SetiantoThe objectives of this community service activity are 1 Making a trademark and being registered with HKI as self-identity in marketing salt products. 2 Train skills in traditional salt packaging. 3 Train skills in product marketing through market place and social media. The target audience in this service is the Tasik Segara 1 Group, Les Village. The implementing team chose the mentoring method as the method in carrying out this community service activity. The stages in the implementation of this assistance are adjusted to the issues raised and the needs of partners. The result of this activity is that partners have knowledge of trademarks and the Intellectual Property Rights registration process, and partners have trademarks related to the Les Village traditional salt processed product, namely "Uyah Les", partners have their own packaging designs and partners have skills in packaging traditional Village salt products Les, and partners are able to implement marketing management through market place and social media, and partners have market place and social media management. Anhar MalikFurqon ZakiyabarsiIlma IlmaOlahan pisang menjadi pilihan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini karena sumber daya yang sangat melimpah. Usaha kecil olahan pisang berupa Piscok di Kecamatan Moncongloe, Maros menjadi mitra pada kegiatan ini. Observasi yang dilakukan menghasilkan informasi kebutuhan mitra pada beberapa aspek, seperti aspek manajemen, aspek produksi, dan aspek sumberdaya manusia dan teknologi. Model partisipasi dan pendampingan merupakan metode yang dipilih dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini. Partisipasi mitra pada kegiatan menjadi kunci dalam menyelesaikan permasalahan yang ada proses pendampingan dan pelatihan yang didiskusikan Bersama sehingga sesuai dengan kabutuhan mitra secara langsung. Secara umum tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah adanya proses pengelolaan usaha yang lebih efektif dan efisien. Pembentukan SOP, membuat branding, pencatatan keuangan, pengadaan alat produksi, pelatihan dan pendampingan dilakukan secara berkelanjutan. Targert luaran pada peningkatan kuantitas dan kualitas produksi, keterampilan, serta proses bisnis yang berjalan lebih efektif dan efisien secara umum telah tercapai melalui proses pengadian masyarakat Nurani SulistyatiTheresia WidiastutiBatik Tiga Negeri is one of the historic batiks on the north coast of the island of Java which was made to be traded from the start. Packaging for Batik Tiga Negeri is needed in addition to protecting the product, as well as for communication media in spreading about one of the nation's wealth that can be proud of. Packaging can have a useful multi-function. There are many packaging options, ranging from plastik to paper and cloth, all of which can display product labels. Through this service activity, it is hoped that the millennial generation, namely Regina Pacis Solo High School students will understand 1 How far can the main motifs of Batik Tiga Negeri developed according to the style of young people? 2 How studentās creativity in making packaging for Batik Tiga Negeri products is not only attractive, useful, but also can be an effective communication medium. In other words, from the work produced, it will further clarify the role of packaging for Batik Tiga Negeri handicraft products other than as a wrapper. The method used is community service in the form of training. Beginning with providing material to young people as the nation's next generation, about the archipelago's wastra, especially batik. Training on making designs on packaging to wrap Tiga Negeri batik products, in order to produce a unique packaging with the main motif idea of Batik Tiga Negeri. The purpose of this activity is to make students aware of the importance of maintaining the ancestral heritage which is the wealth of this nation. Yuli AgustinaAgni AbdillahKurrotul AiniTri Amalia Wahyuning TiasUsaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM merupakan kumpulan produk lokal yang saat ini menjadi perhatian secara nasional, selain mampu meningkatkan perekonomian, juga menjadi salah satu alternatif dalam mengembangkan produk lokal. Semakin banyaknya produk UMKM di berbagai daerah menyebabkan produsen mengalami persaingan ketat dalam pemasaran. Namun, tidak semua produk UMKM dapat diterima di pasar secara global karena masih terbatasnya kualitas, dan juga perijinan yang dimiliki. Selain itu, sampai saat ini, hal penting yang juga masih menjadi perhatian dalam hal kemasan yang dijual dari produk UMKM lokal. Kemasan yang masih dirasa kurang menjual, menarik menjadi satu perhatian yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan produk lokal. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan cara melakukan survey pada kelompok usaha di Desa Krejengan Kabupaten Probolinggo, mengetahui kendala kurangnya nilai jual dari produk yang dihasilkan, sosialisasi, pelatihan dan pendampingan hingga pemasaran untuk meningkatkan nilai jual dan jumlah produk yang dipasarkan. Hasil dari kegiatan ini, secara umum rata-rata produk yang dihasilkan kelompok usaha masih bersifat lokal dengan kemasan yang kurang menarik, sehingga mengalami kesulitan untuk dapat masuk ke pasaran lokal bahkan luar daerah. Dengan adanya kegiatann ini, selain memberikan wawasan, pengetahuan tentang pentingnya kemasan produk, juga kelompok usaha dapat meluangkan kreatifitas yang diharapkan dari harapan produk yang ingin dihasilkan melalui kemasan yang dibuat. Hal ini mejadi salah satu motivasi yang diharapkan para kelompok usaha agar kedepannya produk yang dihasilkan dapat mudah memasuki pasar lokal bahkan secara TaufikurrahmanAhmad Riki Baihaqi YusufUcik FatimatuzzahroI Gede ArdiyanaMarketing strategy holds a very important control in the success of product acceptance in the community, but many Small and Medium Enterprise SME ignore this. Labels and packaging are one of the keys for Small and Medium Enterprise SME to further increase the selling value of their products. Empowerment activities to improve the quality of Small and Medium Enterprise SME are carried out through assistance in making labels on packaged products. The object of this activity is Small and Medium Enterprise SME actors in Besuk Village, Bantaran District, and Probolinggo Regency. One of the Small and Medium Enterprise SME products in this village is banana chips, cassava chips, elephant ears, and lard. The problem with these Small and Medium Enterprise SME is the low quality of label and packaging designs for their products, as well as the lack of supporting facilities and infrastructure for designing product packaging labels. So that the products of Small and Medium Enterprise SME partners are less attractive than similar competitor products. The Small and Medium Enterprise SME products in Besuk Village it self also do not have a broad market share, so they are constrained in increasing the number of products that will be produced. Implementation methods used include 1 pre-activity; 2 core activities; 3 activity evaluation. Where the problem solving of the Small and Medium Enterprise SME constraints above is in the form of assisting in making labels on packaged products so that they can meet the existing label requirements and also look more attractive. The results of the activity are in the form of training on the manufacture of product packaging labels as well as the manufacture of ready to use designs for these Small and Medium Enterprise SME.Christine Suharto CenadiPackaging becomes a striker because its function directly encounters with customers. Hence%2C packaging must be able to give spontaneous impression to influence customer s positive actions in the market. In the cruel competition situation%2C aesthetics becomes an additional point that also functions as a powerful "emotional trap" to attract customers. This paper will discuss about how packaging design can maximize a product selling power in the market. Abstract in Bahasa Indonesia Kemasan merupakan "pemicu" karena fungsinya langsung berhadapan dengan konsumen. Dengan demikian%2C kemasan harus dapat memberikan impresi spontan yang mempengaruhi tindakan positif konsumen di tempat penjualan. Dengan situasi persaingan yang semakin tajam%2C estetika merupakan suatu nilai tambah yang dapat berfungsi sebagai "perangkap emosional" yang sangat ampuh untuk menjaring konsumen. Tulisan ini akan membahas tentang bagaimana desain kemasan dapat memaksimalkan daya jual suatu produk dalam pasar. packing%2C packing design%2C market%2C marketingChristine Suharto CenadiIn the recent information and technology globalization era%2C the role of Visual Communication Design has become important and it has become a hot topic which is inescapable from our daily lives. Almost every day%2C everwhere we go%2C we will encounter different forms of Visual Communication Design. Unfortunately%2C most of us have not yet realized the objectives and purposes of the Visual Communication Design. This paper will discuss about what the functions%2C purposes%2C elements and fields of the Visual Communication Design are. Abstract in Bahasa Indonesia Dalam era globalisasi informasi dan teknologi seperti sekarang ini%2C Desain Komunikasi Visual berperan penting dan menjadi topik hangat yang tidak dapat terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. Hampir setiap hari%2C kemanapun kita pergi%2C kita akan menjumpai bentuk-bentuk dari Desain Komunikasi Visual. Sayangnya%2C banyak diantara kita yang belum sadar akan tujuan dan manfaat dari Desain Komunikasi Visual itu sendiri. Tulisan ini akan membahas mengenai apa tujuan%2C manfaat%2C elemen dan lapangan kerja dari Desain Komunikasi VisualDaftar Pustaka CangaraHafiedDAFTAR PUSTAKA Cangara, Hafied. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta Raja Grafindo PersadaPengaruh Desain Kemasan Packaging pada Impulsive BuyingPriscilla ChristyChristy, Priscilla. 2014. Pengaruh Desain Kemasan Packaging pada Impulsive Buying. Yogyakarta Universitas Atma JayaTeknologi Pengemasan PanganMarleen S HerudiyantoHerudiyanto, Marleen S. 2008. Teknologi Pengemasan Pangan. Bandung Widya WiryaIwan Wirya. 1999. Kemasan yang Menjual. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Pengemasan. Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas PertanianE JuliantiM Dan NurminahJulianti. E. dan Nurminah. M. 2006. Teknologi Pengemasan. Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian. Universitas Plus 2000 Siasat Memenagkan Persaingan GlobalHermawan KartajayaKartajaya, Hermawan. 1996. Marketing Plus 2000 Siasat Memenagkan Persaingan Global. Jakarta GramediaDesain Kemasan Perencanaan Merek Produk yang Berhasil Mulai dari Konsep sampai PenjualanMarianne KlimchukSandra A Rosner Dan KrasovecKlimchuk, Marianne Rosner dan Krasovec, Sandra A. 2007. Desain Kemasan Perencanaan Merek Produk yang Berhasil Mulai dari Konsep sampai Penjualan. Jakarta ErlanggaPhilip KotlerKotler, Philip. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta Prenhallindo.
dalam usaha meningkatkan produksi pangan para peneliti telah berhasil